Fungsi dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor
Fungsi dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor - Crankshaft position sensor (CPS) atau sensor posisi poros engkol adalah sensor yang penting dalam sistem pengapian pada mesin mobil yang sudah menggunakan sistem EFI. CPS membantu mengatur waktu pengapian dan memungkinkan mesin untuk bekerja secara efisien. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana CPS bekerja dan mengapa sensor ini sangat penting dalam kinerja mesin mobil.
Fungsi dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor

CPS terletak di dekat poros engkol dan menggunakan magnet
permanen atau elektromagnetik untuk mengukur posisi poros engkol saat berputar.
CPS mengukur posisi poros engkol dalam tiga fase: pembukaan katup, pembakaran,
dan pelepasan gas buang. Pada fase pembukaan katup, CPS memberi tahu sistem
pengapian kapan waktu yang tepat untuk membuka katup untuk memungkinkan udara
dan bahan bakar masuk ke dalam ruang bakar. Pada fase pembakaran, CPS memberi
tahu sistem pengapian kapan waktu yang tepat untuk memicu busi untuk membakar
campuran udara dan bahan bakar. Pada fase pelepasan gas buang, CPS memberi tahu
sistem pengapian kapan waktu yang tepat untuk membuka katup buang sehingga gas
buang dapat dikeluarkan dari ruang bakar.
CPS menghasilkan sinyal listrik yang dikirim ke unit kontrol
mesin (ECU). ECU menggunakan sinyal dari CPS untuk mengatur waktu pengapian dan
juga untuk mengukur putaran mesin. Ketika CPS mendeteksi posisi poros engkol
yang tepat, ECU memicu busi untuk membakar campuran udara dan bahan bakar,
menghasilkan tenaga untuk menggerakkan mesin mobil.
Ada dua jenis CPS yang umum digunakan pada mesin mobil: CPS
magnet permanen dan CPS elektromagnetik. CPS magnet permanen menghasilkan medan
magnet yang bergerak melewati reluctor ring yang terpasang pada poros engkol.
Medan magnet menghasilkan sinyal listrik yang dikirim ke ECU. CPS
elektromagnetik menggunakan dua elektroda untuk menghasilkan medan magnet yang
bergerak melewati reluctor ring yang terpasang pada poros engkol. Medan magnet
menghasilkan sinyal listrik yang dikirim ke ECU.
Seperti halnya dengan sensor lainnya, CPS dapat mengalami
masalah. Salah satu masalah yang umum terjadi adalah sensor rusak atau kabel
yang longgar atau rusak. Jika CPS tidak berfungsi dengan baik, mesin mungkin
mengalami idle tidak stabil, percepatan buruk, dan konsumsi bahan bakar yang
buruk.
Untuk menguji apakah CPS berfungsi dengan baik, tes voltase
dapat dilakukan. Tes ini melibatkan pengukuran voltase pada keluaran CPS saat
mesin dalam keadaan hidup. Voltase pada keluaran CPS harus berubah secara
proporsional dengan perubahan posisi poros engkol. Jika voltase tidak berubah
atau tidak proporsional dengan perubahan posisi poros engkol, maka CPS mungkin
tidak berfungsi dengan baik.
Dalam kesimpulan, CPS adalah sensor penting dalam sistem
pengapian pada mesin
mobil modern. CPS membantu mengatur waktu pengapian dan memungkinkan mesin
untuk bekerja secara efisien.
Itulah pembahsan mengenai Fungsi dan Cara Kerja Crankshagt Position Sensor, semua informasi tentang dunia teknik dan otomotif di belajarsesuatu.com
Post a Comment for "Fungsi dan Cara Kerja Crankshaft Position Sensor"