Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil

Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil - Sistem pendingin pada mobil adalah salah satu sistem yang mempengaruhi performa kendaraan secara langsung. Sistem ini sangat berhubungan dengan mesin kendaraan. Tahukah kalian bahwa suhu kerja mesin yang ideal adalah di angka 90 derajat celcius. Suhu ini bisa dicapai karna adanya mekanisme sistem pendingin yang menyerap dan meradiasikan panas mesin. Proses perpindahan panas ini akan menurunkan suhu mesin secara signifikan dan mencegah terjadinya overheat.

Nah lalu Apa yang didinginkan oleh sistem pendingin ini? ya jawabannya adalah bagian mesin, kita tahu bahwa mayoritas kendaraan yang melakukan mobilitas ditenagai oleh bahan bakar (bensin/solar). Secara intuitif kita bisa menentukan bahwa pasti terjadi proses pembakaran. Nah pembakaran inilah yang nantinya akan membangkitkan tenaga dan panas. Proses ini terjadi di dalam mesin. 

Hal pertama yang perlu kalian ketahui adalah bahwa kendaraan yang biasa kita gunakan itu merupakan rekayasa teknologi transportasi. Alat transportasi ini tentunya bisa bergerak. Karena kendaraan bisa bergerak artinya kendaraan bisa mengalami perubahan posisi, melakukan deselerasi ataupun akselerasi. Kenapa kendaraan bisa bergerak, mungkin jawaban singkatnya karena tiap-tiap dari kendaraan itu memiliki penggerak atau yang biasa disebut dengan engine (motor).

Kendaraan bisa bergerak karena memiliki penggerak

Sejak dimulai era revolusi industri dan industrialisasi, perkembangan teknologi otomotif mulai berkembang pesat. Mulai dari sinilah motor sebagai penggerak mulai digunakan pada peralatan mekanis yang semula membutuhkan tenaga otot manusia untuk menggerakan. Motor bakar merupakan salah satu opsi yang paling relevan dan masuk akal untuk digunakan pada kendaraan, karena karakteristik yang memang sesuai sebagai alat yang dapat membangkitkan tenaga.

Jadi kalau kalian pake kendaraan kemudian bensinnya habis otomatis kendaraan tidak bisa hidup. Kenapa demikian? karena kendaraan yang kamu punya menggunakan teknologi motor bakar dalam rekayasa konversi energinya, dimana tenaga yang dihasilkan diperoleh melalui proses pembakaran dari bahan bakar dengan berbagai varian maupun jenisnya. Kalo gaada bensin atau solar ya di dalam mesin tidak akan terjadi proses konversi energi , alhasil tidak akan terjadi proses pembakaran dan mobilnya tidak akan hidup.

Mobil yang kita gunakan sehari hari menggunakan teknologi motor bakar jenis pembakaran dalam. Dimana proses pembakarannya terjadi di dalam mesin dan hasil dari pembakaran langsung digunakan untuk menggerakan kendaraan tanpa dipindahkan melalui media tertentu.

Dalam konteks ini, kita mengetahui bahwa tenaga pada kendaraan berasal dari hasil ledakan gas yang dikompresi dan kemudian dibakar dengan cepat. Dimana gas hasil pembakaran ini kemudian medorong piston dengan sangat cepat dari Titik Mati Atas ke Titik Mati Bawah (TMA ke TMB). Gerak translasi piston tersebut kemudian ditransformasi menjadi gerak rotasi pada crankshaft dan putaran ini selanjutnya akan dipindahkan ke mekanisme power train/sistem pemindah tenaga (flywheel,kopling, transmisi, propeler shaft, diferensial, axel shaft, kemudian ke roda).

Dari sini kita dapet poin pentingnya, bahwa kendaraan bisa bergerak karena menggunakan motor/engine dan engine yang paling populer dipakai sejak era revolusi industri sampai sekarang adalah motor bakar dengan jenis motor pembakaran dalam.

Pembakaran tentu akan menghasilkan panas dan panas yang dihasilkan dari proses pembakaran inilah yang berusaha dijaga oleh sistem pendingin agar tidak melewati batas/panas critical bagi mesin untuk berfungsi dengan optimal.

Pada proses pembakaran dibutuhkan 3 komponen utama yaitu bahan bakar, oksigen dan sumber panas. Jika kita fokus pada bagian bahan bakar, tahukah kalian bahwa bahan bakar pada umumnya memiliki 3 fasa (padat, cair, gas) namun bagaimanapun bentuknya BBF ini terbentuk dari molekul hidrokarbon yang menyimpan energi kimia. Melalui mekanisme kerja mesin, Potensi energi kimia yang terkandung dalam bahan bakar akan berubah bentuk menjadi energi panas melalui proses combustion. Dengan mekanisme tertentu energi panas ini diubah lagi menjadi energi mekanik oleh mekanisme piston dan poros engkol.

Sekitar 30% energi panas dari pembakaran akan hilang oleh sistem pendingin. Hal ini bertujuan untuk menjaga kendaraan agar terhindar dari overheat. 

Fungsi Sistem Pendingin (Cooling System)

Menjaga agar suhu (temperatur) kerja mesin tetap berada pada suhu kerjanya, yaitu di 80 - 90 derajat Celcius.

Sistem pendingin terdiri dari dua jenis, yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air. Sistem pendingin air, memanfaatkan sirkulasi air ke dalam mesin untuk mentransfer panas dari mesin ke air, kemudian panas tersebut didispersikan ke udara melalui radiator.

Berikut adalah cara kerja sistem pendingin air yang merupakan jenis sistem pendingin yang paling banyak dipakai pada mobil.

Cara Kerja Sistem Pendingin Air

1. Saat mesin belum mencapai suhu kerja (dalam kondisi dingin), cara kerjanya adalah sebagai berikut:

Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil

Nama Komponen Pada Ilustrasi:

  1. Thermostat
  2. Saluran By Pass
  3. Radiator
  4. Water pump

Saluran by pass yang ada pada thermostat terbuka sehingga alirannya:

Rangkaian jalur yang dilalui oleh cairan pendingin pada mesin adalah sebagai berikut: Blok mesin - saluran bypass - water pump (pompa air) - kembali ke blok mesin 

2. Cara Kerja Ketika Engine Sudah Mencapai Suhu Kerja (Saat Suhu Panas)

Saluran by pass yang ada pada thermostat  tertutup dan termostatnya terbuka sehingga alirannya: 

Rangkaian jalur cairan pendingin pada mesin adalah sebagai berikut: Blok mesin - radiator - water pump - kembali ke blok mesin (tanpa melalui jalur bypass) 

Sekian pembahasan mengenai Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil. Cari tau seputar dunia teknik, otomotif dan sains di belajarsesuatu.com

Post a Comment for "Cara Kerja Sistem Pendingin Mobil "